Jenis – Jenis Transformator (Trafo)
1. Trafo ( Transformator ) Adaptor
2. Trafo IF ( Frekuensi menengah )
3. Trafo Step UP / Down
Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :
Bagian melintang pelat yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas ini digunakan sebagai alat pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. Pada bagian bawah menyembul kaki, ada lima kaki dua pada bagian output dan tiga bagian in ( arus masuk ).
1. Trafo ( Transformator ) Adaptor
Trafo ini berguna untuk
mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan sekunder.
Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan
yang dapat mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan
tersebut ( lilitan ) dinamakan
lilitan primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan
melalui ribuan penghantar ( lilitan )
yang berakhir pada lilitan sekunder.
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya adalah sebagi berikut :
Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya adalah sebagi berikut :
- Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi pelat tipis dan gulungan ditutup kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan kaki
- Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt
- Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua lilitan ini. tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt
Gambar 1. trafo
2. Trafo IF ( Frekuensi menengah )
Trafo ini digunakan untuk
penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada radio penerima jaman dulu.
saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini. cara keja trafo
ini adalah menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh radio pemancar
kemudian di olah melalui komponen lainnya. selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk
suara ( bunyi ). Trafo IF ini
memiliki bentuk fisik bujur sangkar, pada permukaanya tepat ditengah terdapat
celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran bunyi dari radio pemancar.
Kelebihan dari trafo IF ini adalah :
- Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran pancaransecara tepat menggunakan obeng
- Bentuknya kecil sehingga memudahkan pemulaketika memasangnya
- Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder
Gambar 2. trafo IF
3. Trafo Step UP / Down
Sesuai namanya, trafo ini
mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan alat elektronika yang
digunakan. Artinya benda yang memiliki voltase 110 volt perlu trafo ini karena
pada umunya PLN bertegangan 220 volt.
Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :
- Menghasilkan tegangan lebih besar apabila gulungan sekunder lebih banyak dari lilitan primer
- Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt
- Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt
Gambar 3.
trafo step up/down
4. Trafo Output ( OT )
Komponen ini juga bisa di
sebut trafo OT. Komponen ini banyak digunakan pada rangkaian amplifier, radio
penerima, tape recorder dan seperangkat elektronika yang menghasilkan bunyi
lainnya. Bentuk fisiknya hampir sama dengan trafo lainnya dhanya ukuran yang
berbeda. Di dalamnya berisi lilitan coil dari nikelin. Besar kecilnya arus masuk
tergantung dari lilitan tersebut.
Gambar 4. trafo output
Bagian melintang pelat yang memperkuat bungkusan kertas dan kertas ini digunakan sebagai alat pemisah arus dari lilitan sekunder dan primer. Pada bagian bawah menyembul kaki, ada lima kaki dua pada bagian output dan tiga bagian in ( arus masuk ).